JARINGAN KOMPUTER

23/10/12

Diagnosa Permasalahan Perangkat pada Jaringan

Permasalahan yang menyebabkan tidak berfungsinya komponen pendukung jaringan pada PC jaringan biasanya disebabkan oleh:
  1. Korosi (berkarat), biasanya terjadi pada PC yang di tempatkan di tempat yang lembab ataupun pada PC yang perawatannya kurang baik.
  2. Rusak
Faktor-faktor penyebab kerusakan:
A. Hardware
  1. Tegangan Listrik
Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan yang dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari sumber PLN. Hal tersebut sangat mempengaruhi dikarenakan semua peralatan yang kita gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang kita gunakan tidak baik atau tidak stabil, dapat menyebabkan peralatan yang kita gunakan mudah rusak. Sehinga akan mempengaruhi jaringan apabila terjadi kerusakan pada komputer workstation maupun di komputer server.
  1. Network Interface Card (NIC)
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada sebuah komputer server maupun workstation sehingga komputer dapat dihubungkan ke dalam sistem jaringan. Apabila terjadi gangguan atau kerusakan pada kartu jaringan berakibat pada komputer tersebut tidak dapat masuk dalam sistem jaringan. Indikator yang dapat dilihat dalam kerusakan kartu jaringan adalah matinya lampu indikator yang terdapat pada kartu jaringan dan lampu indikator di Hub/switch saat komputer telah hidup dan konektifitas kabel dari kartu jaringan dan hub/switch telah baik.
  1. Server
Server adalah komputer yang biasanya dikhususkan untuk
penyimpanan data atau system operasi berbasis network (Network
Operating System), berisikan daftar user yang diperbolehkan
masuk ke server tersebut. Jadi apabila komputer server mengalami
kerusakan atau gangguan secara otomatis seluruh jaringan tidak
berfungsi karena server merupakan pintu masuk dan sebagai pusat
jaringan tersebut. Jadi apabila seluruh jaringan tidak dapat
berfungsi berarti terjadi gangguan atau kerusakan pada server.
  1. Workstation
Workstation adalah komputer yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan komputer tersebut dengan komputer lain atau komputer tersebut dengan server. Pemanfaatan jaringan tersebut dapat berupa sharing data, sharing printer dan sebagainya. Apabila terjadi kerusakan pada komputer workstation berarti komputer yang digunakan tidak dapat masuk dalam jaringan sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan komputer server maupun komputer lain dalam jaringan tersebut.
  1. HUB/Switch
Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau
ada gangguan pada komputer workstation tersebut.
  1. Kabel dan Konektor
Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu:
· Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST. Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan
· Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45. Gangguan atau

kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja

· Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC. Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti

B. Software

Kesalahan software
Kesalahan bagian software berhubungan dengan kesalahan bagaimana setting dan konfigurasi jaringan yang berkaitan dengan system operasi baik pada komputer server maupun komputer workstation (client) yang digunakan, jenis protokol yang dipakai serta topologi jaringan.
Permasalahan yang sering di temui pada pemasangan jaringan:
  1. Hardware
Permasalahan yang terjadi pada hardware computer biasanya terjadi pada komponen-komponen seperti LAN Card, pengkabelan dan konektor. Hal ini sering disebabkan oleh koneksi (hubungan) yang tidak baik antar komponen dan tidak berfungsinya komponen dikarenakan sudah mati atau rusak.
a) Network Interface Card (kartu jaringan)
Secara fisik untuk mengenali bahwa kartu jaringan tersebut telah atkif atau tidak aktif dapat dilihat pada lampu indikator yang terdapat dalam Kartu jaringan tersebut saat komputer hidup dan kartu jaringan telah dihubungkan dengan kabel jaringan maka lampu indikator harus sudah menyala. Apabila belum menyala berarti terdapat permasalahan atau kerusakan pada kartu jaringan tersebut.
Untuk mengetahui bahwa kartu jaringan telah bekerja atau aktif dapat dilihat pada:
Klik Start > setting > klik Control Panel. Lalu pilih icon system double klik pilih menu Device Manager. Disana dapat dilihat bahwa kartu jaringan tersebut telah dikenal atau belum. Bila sudah dikenal maka kartu jaringan komputer dapat bekerja atau aktif.
b) Pengkabelan dan Konektor
Pemilihan media komunikasi menggunakan kabel sebagai penghubung antar komputer memang merupakan media yang cukup ideal dibandingkan dengan media lainnya seperti RF (radio frekuensi), IR (Infra Red) atau jalur telephone karena murah, mudah dan mempunyai kecepatan data yang cukup tinggi. Tetapi kesalahan dalam aturan pemasangan kabel, kualitas kabel itu sendiri, serta layout atau topologi jaringan seringkali mengganggu dalam system jaringan kabel.
Permasalahan yang terjadi pada thin coax:
a. Konektor longgar (tidak terhubung)
Biasanya terjadi pada pada koneksi antar kartu jaringan dengan konektor kabel.
b. Kabel short.
Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi kabel yang hubung singkat dalam jaringan.
c. Resistor pada terminating Connector
d. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor
e. Longgar pada male connector
Permasalahan yang terjadi pada kabel UTP:
a. Konektor longgar (tidak terhubung)
b. Kabel short
c. Kabel terbuka (open)
*) Untuk mengecek kabel yang terbuka (open) dan kabel yang short dapat dilakukan dengan menggunakan Multimeter dengan mengetes ujung-ujung kabel.
  1. Software
Permasalahan yang sering muncul pada bagian software ini pada umumnya bisa dikelompokkan atas:
a. Kesalahan setting konfigurasi jaringan
Kesalahan setting konfigurasi sering terjadi pada kartu jaringan yang menggunakan model ISA karena kita harus menentukan :

- Alamat port I/O
- Nomor Interupt
- Direct Memory Access Request line
- Buffer memory Address
*) Berbeda dengan kartu model ISA Kartu jaringan yang menggunakan model PCI tidak perlu mengeset karena secara otomatis telah tersedia.

b. Kesalahan Protocol yang digunakan

Hal ini sering terjadi pada kartu jaringan yang menggunakan slot ISA karena penen- tuan harus dilakukan secara manual. Apabila kita menggunakan protocol kartu jari-ngan model PCI hal tersebut jarang terjadi apabila kita telah menginstall driver de-ngan benar.

c. Kesalahan pengalamatan IP.

Setiap komputer dalam suatu jaringan merupakan identifikasi alamat yang unik, se-hingga tidak diperbolehkan ada alamat yang sama. IP Address dalam jaringan tidak diperbolehkan sama karena merupakan identitas untuk masing-masing komputer da-lam jaringan untuk komunikasi data, jika terjadi alamat yang sama maka kedua kom-puter tidak dapat mengakses jaringan karena terjadi perebutan nomor alamat tersebut.

d. Kesalahan Indentifikasi Client dan server komputer

Penentuan antara komputer server dan komputer client harus jelas untuk jaringan client server, berbeda pada jaringan peer to peer tidak ada penentuan client dan server.

e. Kesalahan Service Network (file and print sharing)

Service network (file and print sharing) yang tidak aktif bisa dikarenakan file and print sharing yang kita hubungi sedang tidak aktif atau kita belum melakukan file and print sharing.

f. Kesalahan Security System

Kesalahan pemasukan password pada saat kita masuk dalam jaringan sehingga kita tidak dapat masuk dalam jaringan karena kesalahan pengamanan (password).
Kerusakan file program, sehingga perlu di update.
Kerusakan file program yang menyebabkan sistem operasi tidak bisa berjalan atau menyebabkan kartu jaringan tidak dapat bekerja (tidak aktif). Untuk dapat melakukan perbaikan dalam kesalahan-kesalahan software tersebut dapat dilakukan dengan setting ulang software sesuai dengan ketentuan dalam jaringan tersebut.
Kasus-kasus yang sering disebabkan oleh sistem operasi networking:
- Tidak bisa sharing files atau printer.
Sharing file atau printer adalah membuka akses agar komputer lain dapat mengakses atau melihat data kita. Tidak dapat sharing file atau printer dapat dikarenakan data atau printer tersebut belum di sharing. untuk dapat melakukan sharing dapat dilakukan dengan klik kanan share.
- Tidak bisa install network adapter.
Kasus ini biasanya disebabkan oleh sorfware kartu jaringan yang tidak sesuai antara driver dengan kartu jaringannya atau pemasangan kartu jaringan yang tidak sempurna pada mainboard sehingga komputer tidak dapat mengenal kartu jaringan tersebut.

Hal yang harus dilakukan dengan pengecekan pada kartu jaringan apakah telah terpasang dengan benar atau kartu jaringan telah terinstall dengan driver bawaannya.
- Komputer lain tidak dapat masuk ke komputer kita.
Komputer lain yang tidak dapat masuk ke komputer kita padahal komputer kita dapat masuk ke komputer lain disebabkan karena kita belum melakukan sharing data atau sharing printer. Tidak bisa Login dalam jaringan
- Tidak bisa masuk dalam jaringan berarti client tidak dapat mengakses jaringan secara keseluruhan.
- Tidak bisa menemukan komputer lain pada daftar network neighborhood.
Apabila secara hardware dan software tidak ada masalah komputer harus dilakukan restart untuk menyimpan semua data yang telah kita update ke sistem operasi.

Kasus-kasus tersebut dapat teratasi apabila tidak terjadi kesalahan-kesalahan software pada saat setting Kartu jaringan. Setting kartu jaringan sangat penting untuk terjadinya hubungan antar komputer, apabila terjadi kesalahan maka menyebabkan komputer tersebut tidak dapat terhubung dalam jaringan. Pengecekan kesalahan harus dilakukan satu persatu dengan teliti sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pada jaringan tersebut diantaranya pemberian nomor IP dan subnetmask pada protocol yang digunakan, nama Workgroupnya dan sebagainya.


Tips & Trik Jaringan " Pengecekan Koneksi    Jaringan



Tips & Trik Jaringan

1. Pengecekan Koneksi Jaringan

Bagi pada network administrator LAN atau jaringan lokal komputer, masalah sebuah komputer
tidak bisa mengakses data di server pasti sudah merupakan hal yang biasa di hadapi. Berikut
adalah tips bagi para network administrator pemula, hal-hal yang bisa dilakukan apabila mengalami
masalah seperti di atas.

Sebagai seorang network admin, kadang kala bisa menimbulkan perasaan frustrasi apabila tidak
bisa menemukan penyebab atau sumber masalah pada sebuah komputer yang tidak bisa terkoneksi
ke jaringan atau tidak bisa mengakses data di server padahal sudah login / masuk ke jaringan.
Berikut adalah tips-tips langkah yang harus diambil seandainya mengalami hal ini.
Langkah pengecekan adalah:

1. Cek kartu jaringan atau network card yang terpasang, apakah sudah dikenal oleh sistem operasi,
untuk sistem operasi windows bisa dilakukan dengan mengecek ke control panel kemudian pilih
system.

2. Jika tidak dikenal atau masih ada error dengan kartu jaringannya, coba di remove atau dihapus
kemudian diinstall ulang dengan menggunakan driver (software program untuk kartu jaringan) dari
kartu jaringan tersebut yang sesuai.

3. Apabila kartu jaringan sudah OK dan dikenal oleh sistem operasi. Untuk lingkungan yang
menggunakan protokol TCP/IP mencoba untuk menggunakan utility ping yang ada di sistem operasi
Windows, Linux maupun UNIX. namun sebelum melakukan ping, bisa dilihat berapa alamat IP dari
komputer tersebut dengan menggunakan command atau perintah 'winipcfg' untuk sistem operasi
Windows 9.x atau 'ipconfig' untuk windows NT/W2K. Atau untuk di lingkungan berbasis *nix, bisa
menggunakan command 'ifconfig'.

Contoh:
C:>ipconfig Windows 2000 IP Configuration
Ethernet adapter Local Area Connection:
Connection-specific DNS Suffix . :
IP Address. . . . . . . . . . . . : 155.35.119.246
Subnet Mask . . . . . . . . . . . : 255.255.0.0
Default Gateway . . . . . . . . . : 155.35.119.1

Dari contoh di atas didapatkan bahwa alamat IP nya adalah 155.35.119.246. Dan subnet masknya
255.255.0.0, subnet mask ini berfungsi sebagai penentuan segmen dalam jaringan atau membagi
jaringan yang besar menjadi jaringan yang lebih kecil. Kalau default gateway itu berfungsi jika kita
akan berkomunikasi dengan komputer lain di luar jaringan kita atau di luar segmen jaringan kita.
Untuk segmen akan dibahas di artikel lain mendatang.
Kemudian kita coba ping ke alamat IP dari komputer tersebut.
Contoh:
C:>ping 155.35.119.246
Pinging 155.35.119.246 with 32 bytes of data:
Reply from 155.35.119.246: bytes=32 time<10ms TTL=128
Reply from 155.35.119.246: bytes=32 time<10ms TTL=128
Reply from 155.35.119.246: bytes=32 time<10ms TTL=128
Reply from 155.35.119.246: bytes=32 time<10ms TTL=128
Ping statistics for 155.35.119.246:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
Jika mendapatkan hasil seperti di atas maka setting di kartu jaringannya sudah dikenal oleh sistem
operasi. Langkah selanjutnya adalah mencoba koneksi ke komputer di dalam jaringan yang sama.

4. Untuk mengecek koneksi ke komputer lain dalam satu jaringan yang sama, juga bisa dilakukan
dengan menggunakan utility ping seperti di atas tadi. Misalnya katakan komputer teman kita
alamat IP nya 155.35.119.138 dengan asumsi segmen yang sama yaitu subnet masknya
255.255.0.0
Contoh:
C:>ping 155.35.119.138
Pinging 155.35.119.138 with 32 bytes of data:
Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Ping statistics for 155.35.119.138:
Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

Perhatikan bahwa pesan yang didapatkan berbeda dengan yang tadi di mana pesannya ini
menunjukkan paket yang kita kirimkan ke komputer tersebut dengan protokol ICMP tidak direspon
atau alias 'timed out' atau paket yang dikirim tidak mencapai tujuan selama waktu tertentu (TTL -
Time To Live).
Lalu apakah berarti komputer kita masih bermasalah ???
Jawabannya belum tentu, bisa jadi komputer dengan alamat IP 155.35.119.138 itu tidak aktif atau
tidak dinyalakan atau tidak terhubung ke jaringan.
Sehingga kita perlu mencari target komputer lain yang pasti bahwa koneksi ke jaringan tidak
mempunyai masalah sama sekali. Sebagai contoh misalnya alamat IP 137 lagi aktif maka kita coba
ping ke IP 137 tersebut seperti contoh di bawah ini:

C:>ping 155.35.119.137
Pinging 155.35.119.137 with 32 bytes of data:
Reply from 155.35.119.137: bytes=32 time<10ms TTL=255
Reply from 155.35.119.137: bytes=32 time<10ms TTL=255
Reply from 155.35.119.137: bytes=32 time<10ms TTL=255
Reply from 155.35.119.137: bytes=32 time<10ms TTL=255
Ping statistics for 155.35.119.137:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

Apabila kita mendapatkan respon seperti di atas jika menggunakan utility ping ke komputer lain
yang juga terkoneksi ke jaringan, maka bisa dipastikan bahwa komputer kita sudah terhubung
dengan baik.



Read more ...
18/10/12
CARA KONEKSI DATABASE MC ACCESS VS DELPHI




Buat Teman-teman seperjuangan,
 Kali ini kita akan belajar mengenai koneksi Database Access dengan DB 7 melalui ADO (ActiveX Data Objects). Delphi dapat menggunakan database dari ms Access untuk dipakai sebagai penyimpanan dan pemrosesan data. dengan fasilitas ADO pada delphi 7, dapat dikoneksikan database ms access dengan ekstensi .mdb berikut cara melakukan koneksinya:
langkah 1
- buka delphi 7
langkah 2
- pilih bagian ADO
- ambil ADOConnection dan ADOTable dan masukkan ke dalam form
- ADOConnection digunakan untuk melakukan koneksi dengan file database yang telah dibuat
- ADOTable digunakan untuk mengambil table yang ada di dalam database. pada ADOTable dapat disetting nilai field yang terdapat pada table database yang diambil. ADOTable terkoneksi dengan ADOConnection
langkah 3
- pilih bagian data access
- ambil datasource dan masukkan ke dalam form
- datasource digunakan untuk pengambilan data field yang terdapat di dalam table, datasource secara langsung terkoneksi dengan ADOTable
langkah 4
-doubleklik pada ADOConnection,  kan muncul dialog seperti pada gambar
-lalu klik build
langkah 5
- akan keluar dialog seperti gambar diatas
- pilih microsoft jet 4, microsoft jet 4 digunakan untuk mengenali file database dari ms Access
- kemudian pilih next
langkah 6
- pada bagian conection, pilih lokasi database(ekstensi .mdb) yang sebelumnya telah dibuat
- lakukan test connection untuk melihat database telah terkoneksi atau belum.
- apabila database memiliki password maka isikan pada bagian password dan username
- setelah selesai klik ok
langkah 7
- klik ADOConection, pada bagian properties (bagian kiri bawah) atur seperti pada gambar diatas
- conected diatur true agar file database terkoneksi dengan program yang dibuat
- name dapat diubah sesuai kebutuhan untuk mempermudah pembuatan program yang melibatkan ADOConnection, pada gambar diatas name diubah menjadi koneksi


langkah 8
- klik ADOTable, pada bagian properties (bagian kiri bawah) atur seperti pada gambar diatas
- active digunakan untuk mengaktifkan pengambilan tabel
- name digunakan untuk merubah nama ADOTabel yang digunakan dalam program, pada gambar diatas name diubah menjadi table1
- table direct digunakan untuk melakukan akses table pada database secara langsung
- tablename digunakan untuk melakukan pengambilan table pada file database, seringkali dalam sebuah database terdapat banyak table dan querry, karena itu untuk mengakses banyak table diperlukan banyak ADOTable karena sebuah ADOTable hanya dapat mengakses 1 table saja dalam 1 waktu, pada gambar diatas dipilih table dengan nama database pada file database yang telah diload oleh ADOConnection(ADOConnection harus dalam posisi Connected=true)
langkah 9
- klik datasource, pada bagian properties (bagian kiri bawah) atur seperti pada gambar diatas
- dataset digunakan untuk mengambil data field pada table yang diinginkan, table yang telah aktif dan telah dibuat adalah table dari ADOTable dengan nama table1 karena itu dataset dapat diisi dengna table1
- name juga dirubah untuk mempermudah penulisan program, pada gambar diubah menjadi source1
- setelah pengaturan selesai maka telah terjadi hubungan yaitu pengambilan file database oleh ADOConnection, lalu pengambilan Table Database oleh ADOTable, dan pengambilan data field oleh datasource dan koneksi antara database dan program dalam delphi telah selesai.
- selanjutnya database dapat digunakan sesuai kebutuhan
langkah selanjutnya adalah contoh untuk menampilkan database yang telah dihubungkan
langkah 10
- masuk ke bagian data control
- pilih dbgrid lalu tempatkan apda form seperti pada gambar diatas
- dbgrig adalah tampilan interface berupa table, namun karena belum diisi maka tampilan dbgrid masih kosong seperti pada gambar
langkah 11
- pada bagian properties dbgrid, datasource dapat diisi dengan source1 yaitu nilai dari field yang telah diambil dari database access
- setelah melakukan perubahan properties pada dbgrid maka tampilannya akan berubah dan menampilkan isi table database yang telah diambil seperti terlihat pada gambar
- apabila table tidak muncul pada dbgrid perlu decek kembali apakah ADOConnection sudah connected = true dan apakah ADOTable sudah active = true
langkah 12
- tampilan pada dbgrid merupakan tampilan yang masih kasar dan belum terlihat baik karena itu dapat dilakukan perubahan tampilan dari field dengan ADOTable
- doubleklik pada ADOTable, maka akan muncul form dialog
- selanjutnya klik kanan pada kotak dialog tersebut lau pilih Add all Fields


langkah 13
- setelah field muncul lau dapat dipilih field yang ingin diatur, dan pengaturannya dapat dilakukan melalui bagian properties di kiri bawah
- pada gambar dipilih field kode lalu pada properties diatur visible = false maka selanjutnya pada dbgrid terlihat bahwa field kode menghilang
-field kode sebenarnya amsih ada hanya tidak ditampilkan pada dbgrid karena telah diatur pada properties fieldnya, ini berguna untuk menyembunyikan field yang tidak perlu dilihat
langkah 14
- selanjutnya adalah field nama, pada bagian prperties terlihat size field ini 255 sehingga terlihat sangat panjang pada dbgrid karen itu dapat dipendekkan dengan merubah nilai displaywidth
- pada gambar display width dirubah menjadi 30 sehingga pada dbgrid field name memendek hanya 30 karakter
- tampilan pada dbgrid sudah terlihat sesuai dan baik


langkah 15
- form dapat diatur sesuai dengan keinginan
- program ini telah selesai untuk menampilkan database yang telah terkoneksi
langkah 16
- untuk melakukan save pada delphi 7 dapat dilakukan dengan save all untuk save form dan save project.

heee....mudah bukan...??? kebetulan saya ( Willh ) masih tahap belajar juga Nich.....


Read more ...